Thursday, August 23, 2012

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dalam manajemen modern,  produk pembuatan Keputusan menjadi suatu hal yang penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer ataupun top manajer. Kadang – kadang  seseorang hanya dapat mengkritisi bahwa manajer A “mengambil Keputusan lamban dan ragu-ragu.” Pada hal pengambilan keputusan yang menyangkut organisasi besar dan berdampak luas memerlukan adanya suatu “proses”, bukan suatu hal yang instant dan tergesa-gesa.
Keputusan pada dasarnya dilatarbelakangi oleh “tujuan” jangka panjang dan jangka pendek yang ingin dicapai oleh seseorang maupun organisasi. Dimana dalam “tujuan” secara include  terkandung 3 (tiga)  faktor penting yaitu, Ideals, Goals dan Objectives.
Suatu permasalahan yang melatarbelakangi pengambilan keputusan   selalu ada dalam kehidupan Organisasi, itulah tandanya bahwa comunitas yang ada didalamnya hidup dan berkembang secara kondusif.
Secara umum dapat dikatakan bahwa proses pengambilan keputusan yang menjadi kewajiban seorang manajer atau top manajer, akan dihadapkan kepada 4 (empat) macam keadaan yaitu, Kepastian, Beresiko (risk), Ketidakpastian dan Konflik. Setiap Keputusan yang diambil oleh seseorang pada dasarnya dipengaruhi oleh pandangannya terhadap situasi yang dihadapi. Setiap orang mempunyai penilaian sendiri terhadap keadaan yang mengelilinginya dan hal tersebut akan dijadikan bahan pertimbangan dalam keputusan yang diambilnya.
Para ahli manajemen telah sepakat membuat rumusan / sistematika langkah-langkah pengambilan keputusan sebagai berikut,
Persepsi dan formulasi permasalahan ;
Penyusunan model untuk proses pengambilan keputusan;
Parameter Kuantitatif (bila memungkinkan);
Spesifikasi berbagai alternative keputusan;
Evaluasi kemungkinan;
Penentuan criteria pemilihan alternative;
Pengambilan Keputusan.

Dan selanjutnya action / tindakan, hasil dari tindakan inilah yang akan menunjukan akibat dari keputusan tersebut.
Tentunya rumusan tersebut bukan langkah yang kaku namun dapat disesuaikan dengan permasalahan dan situasi yang dihadapi.
Dalam menentukan jenis proses pengambilan keputusan ada 2 karakteristik yang berpengaruh, yaitu : apakah ada ketergantungan pada pembuat keputusan; dan apakah keputusan itu benar-benar rasional (tidak tergantung “siapa” yang membuat keputusan). Berdasarkan karakteristik tersebut penggolongan  proses pengambilan keputusan ada yang spesifik (keputusan yang  biasa dan sering), tidak spesifik (berorientasi pemecahan masalah)  dan parsial (disamping dengan standart yang ada perlu penilaian pribadi).

(Reff: catatan Kuliah Fisip - UT)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home