PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dalam manajemen modern, produk pembuatan Keputusan menjadi suatu hal
yang penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer ataupun top manajer.
Kadang – kadang seseorang hanya dapat
mengkritisi bahwa manajer A “mengambil Keputusan lamban dan ragu-ragu.” Pada
hal pengambilan keputusan yang menyangkut organisasi besar dan berdampak luas
memerlukan adanya suatu “proses”, bukan suatu hal yang instant dan
tergesa-gesa.
Keputusan pada dasarnya dilatarbelakangi oleh “tujuan”
jangka panjang dan jangka pendek yang ingin dicapai oleh seseorang maupun
organisasi. Dimana dalam “tujuan” secara include terkandung 3 (tiga) faktor penting yaitu, Ideals, Goals dan
Objectives.
Suatu permasalahan yang melatarbelakangi pengambilan keputusan selalu ada dalam kehidupan Organisasi, itulah tandanya bahwa comunitas yang
ada didalamnya hidup dan berkembang secara kondusif.
Secara umum dapat
dikatakan bahwa proses pengambilan keputusan yang menjadi kewajiban seorang
manajer atau top manajer, akan dihadapkan kepada 4 (empat) macam keadaan
yaitu, Kepastian, Beresiko (risk), Ketidakpastian dan Konflik. Setiap
Keputusan yang diambil oleh seseorang pada dasarnya dipengaruhi oleh
pandangannya terhadap situasi yang dihadapi. Setiap orang mempunyai penilaian
sendiri terhadap keadaan yang mengelilinginya dan hal tersebut akan dijadikan
bahan pertimbangan dalam keputusan yang diambilnya.
Para ahli manajemen
telah sepakat membuat rumusan / sistematika langkah-langkah pengambilan
keputusan sebagai berikut,
|
Persepsi dan
formulasi permasalahan ;
Penyusunan model
untuk proses pengambilan keputusan;
Parameter
Kuantitatif (bila memungkinkan);
Spesifikasi
berbagai alternative keputusan;
Evaluasi
kemungkinan;
Penentuan criteria pemilihan
alternative;
Pengambilan
Keputusan.
Dan selanjutnya action / tindakan, hasil dari tindakan
inilah yang akan menunjukan akibat dari keputusan tersebut.
Tentunya rumusan tersebut
bukan langkah yang kaku namun dapat disesuaikan dengan permasalahan dan
situasi yang dihadapi.
Dalam menentukan
jenis proses pengambilan keputusan ada 2 karakteristik yang berpengaruh,
yaitu : apakah ada ketergantungan pada pembuat keputusan; dan apakah
keputusan itu benar-benar rasional (tidak tergantung “siapa” yang membuat
keputusan). Berdasarkan karakteristik tersebut penggolongan proses pengambilan keputusan ada yang
spesifik (keputusan yang biasa dan sering),
tidak spesifik (berorientasi pemecahan masalah) dan parsial (disamping dengan standart yang
ada perlu penilaian pribadi).
(Reff: catatan Kuliah Fisip - UT) |
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home